AKTIVITAS BELAJAR
Dalam kamus Bahas Indonesia, aktivitas adalah kegiatan, keaktifan, kesibukan.
Menurut Sardiman (dalam http://www.buatskripsi.com) aktivitas
belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan
berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh seseorang itu sedang
belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa orang tadi mengerjakan
soal latihan menghadapi suatu buku dan mengerjakan soal latihan, tetapi mungkin
pikiran dan sikap mentalnya tidak tertuju pada soal latihan yang dikerjakannya.
Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas
mental. Kalau sudah demikian, maka belajar itu tidak akan optimal. Begitu juga sebaliknya kalau
yang aktif itu hanya mentalnya juga kurang bermanfaat. Misalnya ada seseorang
berpikir tentang sesuatu, tetapi kalau tidak disertai perbuatan atau aktivitas
fisik misalnya dituangkan pada tulisan atau disampaikan kepada orang lain, juga
pemikiran tadi tidak ada gunanya. Berarti dalam belajar perlu ada keaktifan.
Oleh sebab itu keaktifan merupakan prinsip dalam interaksi belajar.
Menurut Iif Khoiru Ahmadi, dkk (2011 : 30),
Aktif. Bahwa dalam pembelajaran peserta didik aktif secara fisik dan mental
dalam hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu dengan
yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang
tepat dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah.
Menurut
Melvin L. Silberman (1996:9) belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja
siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil
belajar yang langgeng, yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah
kegiatan belajar aktif.
Dari berbagai pendapat di
atas dapat kami dapat simpulkan bahwa, yang dimaksud dengan aktivitas belajar
adalah kegiatan atau kesibukan yang melibatkan fisik maupun mental dan kerja
siswa sendiri untuk berbuat dan berpikir dalam
hal mengemukakan penalaran (alasan), menemukan kaitan yang satu dengan yang
lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang
tepat dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah dengan harapan bisa
membuahkan hasil belajar yang langgeng.
Menurut Melvin L. Silberman (1996:13)
ada beberapa
cara untuk menjadikan siswa aktif sejak awal yaitu:
1. Pembentukan tim
: membantu siswa menjadi lebih mengenal satu sama lain atau menciptakan
semangat kerjasama dan saling ketergantungan.
2. Penilaian
serentak : mempelajari tentang sikap pengetahuan, dan pengalaman siswa
3. Perlibatkan belajar
secara langsung: menciptakan minat awal terhadap pelajaran.
Menurut
Melvin L. Silberman (1996:10) tehnik untuk melaksanakan kegiatan belajar dalam
satu kelas penuh dan dalam kelompok kecil yaitu merangsang diskusi dan debat,
mempraktikkan ketrampilan, mengajukan pertanyaan, dan bahkan mendorong siswa
untuk mengajar satu sama lain. Terakhir ada metode untuk meninjau kembali apa
yang telah dipelajari, yang menilai bagaimana perubahan pada seseorang siswa
dan membahas langkah selanjutnya agar proses belajar tetap berlangsung.
Aktivitas
belajar beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati
sampai kegiatan psikis yang sulit diamati.Kesempatan diberikan kepada guru untuk
menuntut siswa selalu aktif mencari, memperoleh dan mengolah perolehan belajarnya.Untuk
menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, guru diantaranya dapat
melaksanakan perilaku – perilaku sebagai berikut:
1. Menggunakan
multimedia dan multimetode
2. Menberikan
tugas secara individul dan kelompok
3. Memberikan
kesempatan kepada siswa melaksanakan mengerjakan soal latihan dalam kelompok
kecil
4. Memberikan
tugas untuk membaca bahan belajar dari berbagai sumber belajar dan mencatat hal
– hal yang kurang jelas
5. Mengadakan
tanya jawab dan diskusi
Dengan
pengertian, cara, dan teknik aktivitas belajar diatas menunjukkan bahwa
aktivitas belajar cukup komplek dan bervariasi. Kalau kegiatan tersebut dapat
diciptakan dan berjalan terus dalam pembelajaran, tentu pembelajaran akan lebih
dinamis, tidak membosankan, berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik
terdorong untuk bertanya, bekerjasama dan saling ketergantungan untuk menemukan
konsep dan fakta yang benar, saling mempraktikkan ketrampilan dan bahkan
mendorong peserta didik untuk mengajar satu sama lain. Kreativitas guru mutlak
diperlukan agar dapat melakukan, merencanakan kegiatan pembelajaran menggunakan
multimedia dan multimetode yang bervariasi, inovatif, menyenangkan, dan membuat
peserta didik bersemangat dan penuh gairah dalam belajar sehingga terjadi
suasana belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil
bermain, sesuai dengan kontek materinya.
###SEMOGA BERMANFAAT###