LAPORAN
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
LAPORAN PENELITIAN (untuk penilaian angka kredit guru)
Laporan Penelitian untuk usulan PAK terdiri dari 3 bagian, yaitu:
• Bagian Pembuka(sebelum bab I)
• Bagian Isi/ inti(Bab I s.d. bab V)
• Bagian Penunjang( sesudah bab V)
• Bagian Pembuka(sebelum bab I), memakai halaman i, ii, iii, dst
• Bagian Isi/ inti(Bab I s.d. bab V), memakai halaman 1,2,3, dst
• Bagian Penunjang( sesudah bab V), memakai halaman lanjutan bab V
PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Bagian Pembuka
1. Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel (bila ada)
6. Daftar Gambar (bila ada)
7. Daftar Lampiran
8. Abstrak atau ringkasan
1. Halaman Judul
Halaman judul Seperti halaman/lembar sampul, bila lembar sampul dengan kertas yang tebal dan tidak memuat nomor halaman, maka pada halaman judul ditulis dengan kertas biasa dan mulai menggunakan nomor halaman yaitu halaman (i).
Halaman Judul dapat memuat 5 hal yaitu:
1. Judul penelitian,
2. Digunakan untuk apa penelitian itu,
3. Siapa penelitinya,
4. Mana alamatnya
5. Kapan laporan penelitian dibuat.
Contoh Halaman Judul
UPAYA PENINGKATAN KEBERANIAN BERENANG MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA RENANG BUATAN DARI BOTOL AQUA BEKAS BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI 01 GONDANGRAWE PADA SEMESTER GASAL TAHUN 2007/2008
Diajukan pada penilaian angka kredit unsur pengembangan profesi guru untuk kenaikan pangkat dari golongan IVa ke IVb
Oleh
Bambang Irawan
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KABUPATEN BOYOLALI
SEKOLAH DASAR NEGERI GONDANGRAWE 01
Jln. Ahmad Yani No.01 Gondangrawe-Andong-Boyolali Jawa Tengah 2008
2. Lembar Pengesahan
• Memuat apa yang disahkan dan milik siapa yang disahkan tersebut.
• Memuat siapa yang menyesahkan dan apa jabatan yang mengesahkan tersebut.
• Yang mengesahkan: (1) petugas perpustakaan sekolah, (2) kepala sekolah dimana peneliti bertugas, (3) Kepala dinas pend.
Contoh Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Bambang Irawan
NIP : 130605437
Pangkat/Gol : Pembina/ IVa
Jabatan : Guru Pembina
Telah melakukan penelitian dengan Judul: Upaya Peningkatan keberanian berenang melalui pemanfaatan alat peraga renang buatan dari botol aqua bekas.
Grobogan, 5 Oktober 2011
Peneliti
.........................
Disyahkan oleh:
Pengurus PGRI Kepala Sekolah Petugas Perpustakaan
Kab.Grobogan SMP .... SMP ................
................ ....................... ......................
3. Kata Pengantar
• Kata pengantar ditulis oleh peneliti
• Kata pengantar yang sederhana minimal memuat ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ucapan terima kasih kepada sesama manusia ( siapa saja yang membantu penelitian tersebut)
• Kata pengantar tidak harus ditanda tangani dan ditulis nama lengkap, cukup dengan nama singkatannya.
4. Daftar Isi
• Dibuat daftar isi yang menggambarkan isi laporan penelitian dari halaman judul sampai lampiran-lampiran.
• Sistematika penulisan daftar isi menggunakan sistematika yang lazim pada daftar isi seperti pada skripsi atau tulisan ilmiah lainnya.
Contoh Lembar Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………............................................................ ii
KATA PENGANTAR ………………….……………………………............................................................. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………................................................................. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………….............................................................. vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………............................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………............................................................ viii
ABSTRAK ……………………………………………………………................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………….................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ………………………………………................................................. 5
D. Perumusan Masalah …………………………………………................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ……………………………………………. .................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ………………………………………….................................................. 8
BAB II KA JIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ……................................................... 11
A. Kajian Teori …………………………………………………...................................................... 11
………………………………………..
BAB V PENUTUP………………..
A. simpulan……………....
B. Implikasi………………..
C. Saran...........................
DAFTAR PUSTAKA.........................
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................
Daftar Tabel ( bila ada )
Ø Daftar tabel dibuat pada halaman tersendiri ( sebaiknya apabila banyaknya tabel mininal dua tabel)
Ø Daftar tabel dapat memuat nomor tabel, judul tabel dan halaman berapa tabel tersebut berada.
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Struktur Pembelajaran Realistik …….................................................................................... 34
2. Contoh Pembelajaran dengan Pendekatan Realistik……………… ......................................... 35
3. Distribusi Sekor hasil diklat dengan pendekatan realistik………… ........................................ 50
4. Distribusi sekor hasil diklat dengan pendekatan mekanistik ……......................................... 52
5. Ringkasan hasil uji normalitas ……........................................................................................ 58
Daftar Gambar ( bila ada )
Ø Daftar gambar dibuat pada halaman tersendiri ( sebaiknya apabila banyaknya gambar lebih dari satu gambar)
Ø Daftar gambar dapat memuat nomor gambar, judul gambar dan halaman berapa gambar tersebut berada.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Interaksi dalam Pembelajaran ….......................................................................................... 14
2. Struktur Pembelajaran pada Pendekatan Realistik .. ........................................................ 33
3. Poligon dan histogram hasil diklat dengan pendekatan Realistik......................................... 51
4. Poligon dan histogram hasil diklat dengan pendekatan mekanistik.................................... 63
Daftar lampiran
Ø Apa saja yang dilampirkan ditulis pada daftar lampiran.
Ø Berisi nomor lampiran, judul lampiran, halaman berapa lampiran tersebut di lampirkan.
Ø Sebaiknya lampiran-lampiran disusun secara kronologis.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Ijin Penelitian………………........................
2. Data Kondisi awal:
2a. Data Proses Pembelajaran Kondisi Awal…….
2b. Data hasil Belajar Kondisi Awal.......................
3. Data Siklus 1:
3a. Kisi-kisi soal siklus 1........................................
3b. Butir soal tes siklus 1.......................................
3c. Kunci Jawaban.................................................
3d. Pedoman/Kriteria Penskoran Dan Penilaian.....
3e. Contoh lembar jawaban siswa…………………
3f. Daftar hadir siswa……………………………….
3g. Rekap nilai siklus 1……………………………..
3h. RPP……………………………………………….
3i. Lembar pengamatan proses pembelajaran…..
3j. Contoh hasil pengamatan proses pembelajaran
3k. Rekap hasil pengamatan proses pembelajaran
4. Data Siklus 2:
3a. Kisi-kisi soal siklus 2...................................
3b. Butir soal tes siklus 2.................................
3c. Kunci Jawaban...........................................
3d. Pedoman/Kriteria penskoran dan penilaian
3e. Contoh lembar jawaban siswa…………….
3f. Daftar hadir siswa…………………………..
3g. Rekap nilai siklus 2………………………….
3h. RPP……………………………………………
3i. Lembar pengamatan proses pembelajaran
3j. Contoh hasil pengamatan proses pembelajaran
3k. Rekap hasil pengamatan proses pembelajaran
Abstrak
Ø Ditulis satu spasi, tanpa judul/ sub judul
Ø Isi abstrak minimal memuat: (1) tujuan penelitian, (2) setting dan subyek penelitian, (3) prosedur penelitian termasuk analisis data, (4) hasil penelitian
Ø Ditulis maksimal satu halaman
Pengaruh Pembelajaran Dengan Pendekatan Realistik Terhadap Hasil Diklat Guru Matematika SMP ( Eksperimen pada Diklat Guru Matematika SMP Kabupaten Banjarnegara 2006
.
Oleh.Bambang Irawan
.
Oleh.Bambang Irawan
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik dalam pembelajaran yang dilakukan pada pendidikan dan pelatihan atau diklat bagi guru matematika, antara pendekatan realistic dan pendekatan mekanistik.
Penelitian ini dilakukan kepada populasi guru matematika SMP se Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah sebanyak 198 guru, tersebar di 89 sekolah menengah pertama negeri dan swasta. Sampel yang diteliti terdiri dari 80 guru, terdiri dari 40 guru yang diberikan treatmen pembelajaran dengan pendekatan realistik dan 40 guru pendekatan mekanistik. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian eksperimen. Pengumpulan data melalui tes hasil diklat dan analisis data menggunakan uji statistic beda rata-rata pihak kanan. Sebelum uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil uji hipotesis diperoleh bahwa harga t hitung ( to ) = 2,7577 dan t tabel ( tt ) dengan signifikansi α = 5 % sebesar 1,67. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diklat guru matematika yang pembelajarannya menggunakan pendekatan realistik lebih baik daripada yang menggunakan mekanistik.
Kata Kunci: Diklat. Pendekatan Realistik. Pendekatan Mekanistik.
B. Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. ……..
2. ……… dst
A. Penelitian yang relevan ( bila ada)
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Validasi Data
F. Analisis Data
G. Indikator Kinerja ( bila ada )
H. Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrisi Kondisi Awal
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Hasil Pengamatan
4. Refleksi
C. Deskripsi Siklus 2 , seperti pada siklus 1, dst
D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
E. Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. B. Implikasi/ rekomendasi
C. Saran
C. Bagian Penunjang
1. DAFTAR PUSTAKA
2. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Ø Ditulis menurut abjad
Ø Nama pengarang ditulis yang konsisten, dapat menggunakan entry dimana nama pengarang ditulis dibalik.
Ø Salah satu contoh cara menulis pada daftar pustaka: Nama Pengarang. Tahun buku dicetak. Nama judul buku. Kota terbit: nama penerbit.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M.D.1990. Beberapa Alternatif Interaksi Belajar Mengajar. Model- model Mengajar. ….Bandung: CV. Diponegoro.
Depdiknas. 2004. Pendekatan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
------------. 2004. Wawasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: P2LPTK Ditjendikti Depdiknas.
Mulyadi HP. 2002. Pengaruh Metode Trachtenberg Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Kemampuan Numerik Siswa. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
---------------. 2005. Pembelajaran Matematika Masa Kini. Semarang: LPMP Jawa Tengah.
---------------. 2005. Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Diklat Guru Matematika Kabupaten Pekalongan Tahun 2005,. Semarang: LPMP Jawa Tengah.
-------------. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Semarang: LPMP Jawa Tengah.
Naga, Dali S. 1992. Pengantar Teori Sekor Pada Pengukuran Pendidikan. Jakarta: Gunadharma.
Lembaga Administrasi Negara. 2001. Tata kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Widyaiswara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lampiran-lampiran
Ø Dibuat secara kronologis
Ø Diberi halaman pada lampiran
Ø Diberi nomor lampiran
Ø Penulisan lampiran disesuaikan dengan kelaziman yang berlaku
Ø Lampiran 1: Surat ijin penelitian
Ø Lampiran 2: Data kondisi awal
Ø Lampiran 2a. Data hasil belajar
Ø Lampiran 2b. Data proses pembelajaran
Lampiran 3
Lampiran 3: Data siklus 1
Ø Lamp 3a. Kisi-kisi
Ø Lamp 3b. Butir soal
Ø Lamp 3c. Kunci jawaban
Ø Lamp 3d. Kriteria/pedoman penilaian
Ø Lamp 3e. Contoh jawaban siswa
Ø Lamp.3f. Daftar hadir
Ø Lamp 3g. Daftar nilai siklus 1
Ø Lamp 3h. RPP
Ø Lamp 3i. Lembar pengamatan
Ø Lamp 3j. Contoh lembar pengamatan
Ø Lamp. 3k. Hasil pengamatan
Lampiran 4
Ø Lampiran 4: Data siklus 2
Ø Lamp 4a. Kisi-kisi
Ø Lamp 4b. Butir soal
Ø Lamp 4c. Kunci jawaban
Ø Lamp 4d. Kriteria/pedoman penilaian
Ø Lamp 4e. Contoh jawaban siswa
Ø Lamp.4f. Daftar hadir siswa
Ø Lamp 4g. Daftar nilai siklus 2
Ø Lamp 4h. RPP
Ø Lamp 4i. Lembar pengamatan
Ø Lamp 4j. Contoh lembar pengamatan
Ø Lamp.3k. Hasil pengamatan
Bagaimana cara meneliti dalam PTK ?
Ø Diawali dengan mengambil masalah nyata yang dihadapi oleh guru dalam melaksankan tupoksi
Ø Untuk guru masalah yang dipecahkan masalah siswanya
Ø Dapat tentang proses pembelajaran maupun tentang hasil belajar
Ø Proses pembelajaran, misal: keberanian bertanya, keberanian menjawab pertanyaan, keaktifan dalam pembelajaran, kreativitas belajar, motivasi belajar, dsb
Ø Hasil belajar: kemampuan menulis…, keterampilan …., kompetensi…, prestasi lompat tinggi, hasil belajar…, dsb
Ø Masalah yang dipecahkan dapat satu masalah atau lebih
Ø Ciri masalah mengandung variabel
Ø Variabel: sesuatu yang dapat berubah-ubah
Ø Variabel masalah siswa yang akan dipecahkan merupakan variabel masalah/variabel terikat (umumnya disimbolkan Y)
Langkah awal penelitian ( menentukan masalah pokok)
Masalah siswa yang akan dipecahkan merupakan variabel masalah/variabel terikat (umumnya disimbolkan Y)
Rendahnya Proses(Y1) dan hasil belajar(Y2) matematika… (Y)
Tindakan guru (2)
Ø Masalah yang dihadapi siswa perlu dipecahkan guru melalui tindakan
Ø Variabel tindakan guru umumnya dikatakan variabel bebas/ variabel tindakan ( disimbolkan X)
Ø Variabel tindakan guru, dapat berupa: tindakan dalam pembelajaran seperti: penggunaan pendekatan, strategi, model, metode, teknik, media, alat peraga.
Ø Tindakan guru dapat satu tindakan atau lebih
Judul yang sesuai untuk PTK:
1. Upaya peningkatan Y1 dan Y2 melalui X1 bagi siswa kelas…SD/SMP/…pada semester… tahun…
2. Peningkatan Y melalui X bagi ….
3. Optimalisasi Y melalui X bagi…
4. Penggunaan X untuk meningkatkan Y bagi..
5. Meningkatkan Y melalui X bagi ….
6. Melalui X untuk meningkatkan Y bagi ….
7. Upaya mengatasi rendahnya Y melalui X
Contoh judul (usulan …
1. Meningkatkan prestasi bel PKn dengan menggunakan model Jigsaw di kelas VIIIA….
2. Penggunaan metode karyawisata untuk meningkatkan kreatifitas siswa menulis puisi pada siswa kelas VIIA Smp….
3. upaya peningkatan hasil bel siswa dengan pendekatan konseling kelompok pada siswa kelas VIIIA semester genap tahun…
Kuantitatif Korelasional:
• Hubungan antara X dan Y….
• Studi Korelasional antara X dan Y….
Kuantitatif Eksperimen:
• Pengaruh X terhadap Y ….
• Studi Komparatif tentang X terhadap Y…
Kualitatif:
• Faktor-faktor yang mempengaruhi Y… dst
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Langkah awal penelitian
( menentukan masalah pokok)
( menentukan masalah pokok)
Belum dimanfaatkannya alat peraga ......(X)
Rendahnya
Proses dan hasil belajar matematika….
A. Latar Belakang Masalah
Ø ALINEA 1
Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
· Kenyataan yang ada, perlu didukung oleh data/ fakta
· Kondisi awal yaitu kondisi sebelum dilakukan penelitian tindakan.
· Kondisi awal sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
· Masalah pokok: mengandung kondisi awal dari subyek yang diteliti.
· Masalah lain: mengandung kondisi awal dari peneliti.
• Permasalahan pokok, misalnya hasil belajar matematika bagi siswa kelas…. Rendah
• Permasalahan yang menyelimuti Guru/ peneliti belum memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
• Kondisi awal yang diteliti (siswa): Y rendah, diuraikan berdasarkan fakta rendahnya itu dibuktikan dari mana, berapa rata-rata nilai ulangan harian kondisi awal dsb.
• Kondisi awal peneliti (guru): Sebelum penelitian dilakukan belum X, berdasarkan fakta bila belum menggunakan X, menggunakan cara apa.
Ø ALINEA 2
• Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
• Menulis harapan yang dituju (kondisi akhir), yaitu kondisi setelah dilakukan penelitian. Dapat berupa kondisi akhir yang diteliti maupun kondisi akhir peneliti.
Harapan yang dituju/ kondisi akhir
• Apa yang diharapkan setelah penelitian
• Kondisi akhir, dapat berupa kondisi akhir setelah penelitian bagi subyek penelitian(siswa/guru/kepsek) , maupun kondisi akhir bagi peneliti
• Kondisi akhir yang diteliti (siswa), meningkatnya Y. Berapa nilai rata-rata ulangan harian yang diharapkan setelah penelitian, mengapa perlu ditingkatkan.
• Kondisi akhir peneliti (guru), memperbaiki proses pembelajaran dengan memanfaatkan/ menerapkan X
Ø ALINEA 3
- Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
- Menulis harapan yang dituju (kondisi akhir)
- Menulis masalah : kesenjangan antara kenyataan dan harapan
- Kesenjangan 1: kesenjangan antara kondisi awal dan kondisi akhir masalah pokok dari subyek penelitian
- Kesenjangan 2: kesenjangan antara kondisi awal dan kondisi akhir masalah lain dari peneliti
Menulis masalah yang dihadapi
Adanya kesenjangan antara harapan (kondisi akhir) dengan kenyataan (kondisi awal)
• Masalah siswa/subyek yang diteliti: kenyataan(kondisi awal) Y rendah, harapan (kondisi akhir) Y meningkat
• Masalah guru/peneliti: kondisi awal belum X, harapan (kondisi akhirnya) sudah X
Ø ALINEA 4
- Menulis kenyataan yang ada (kondisi awal)
- Menulis harapan yang dituju (kondisi akhir)
- Menulis masalah : kesenjangan antara kenyataan dan harapan
- Menulis cara pemecahan masalah/solusi:
Perlu adanya tindakan yang dilakukan peneliti Tindakannya menerapkan X (min. 2
tindakan)
Tindakan 1 menerapkan X berkelompok (X1)
Tindakan 2 menerapkan X berpasangan(X2)
Tindakan 1 dan 2 untuk meningkatkan Y
Perlu adanya solusi
• Agar permasalahan dapat dipecahkan, maka peneliti atau guru perlu melakukan tindakan yaitu melakukan X (minimal 2 tindakan) agar dapat meningkatkan Y ( ciri dalam penelitian tindakan kelas harus ada tindakan)
• Contoh tindakan lain: Tindakan 1 mendengarkan melalui suara kaset (tanpa ada gambar), tindakan 2 mendengarkan audio vidio( dengan gambar).
ATAU
ALINIA 1
Menulis kondisi awal siswa yaitu Y1 (kreatifitas) dan Y2(hasil belajar) rendah
ALINIA 2
Menulis kondisi awal peneliti yaitu belum memanfaatkan alat peraga/ media/metode ( masih menggunakan metode/alat peraga yang konvensional)
ALINIA 3
Menulis kondisi akhir siswa (harapan) yaitu Y1 dan Y2 meningkat.
Kenapa perlu ditingkatkan
ALINIA 4
Menulis kondisi akhir peneliti yaitu sudah memanfaatkan x.
Kenapa memanfaatkan x
ALINIA 5
Menulis masalahnya
Ada dua masalah yaitu:
1. Masalah siswa yaitu kenyataannya Y1 dan Y2 rendah, harapannya Y1 dan Y2 meningkat
2. Masalah peneliti yaitu kenyataannya blm memanfaatkan x dan telah memanfaatkan x atau perbandingan alinia II dan IV
ALINIA 6
Menulis cara memecahkan masalah yaitu perlu adanya tindakan yang dilakukan
oleh peneliti sendiri, tindakannya yaitu pemanfaatan x untuk meningkatkan Y1
B. Identifikasi Masalah
• Umumnya berupa pertanyaan/kal.tanya
• Banyaknya pertanyaan lebih dari satu
• Banyaknya pertanyaan lebih banyak dari banyaknya rumusan masalah
• Kalimat tanya dimulai dari yang komplek (holistik) sampai yang spesifik (atomistik)
• Kalimat tanya tersebut tidak harus dijawab, karena hanya sebagai identifikasi masalah
• Kalimat tanya tersebut harus mengacu/ mengandung variabel pada masalah pokok (Y)
• Mengapa Y rendah?
• Mengapa Y perlu ditingkatkan?
• Faktor-faktor apa yang menyebabkan Y rendah?
• Bagaimana caranya agar Y meningkat?
• Apa yang harus dilakukan Guru agar Y dapat Meningkat? dst
C. Pembatasan Masalah
• Diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus
• Langkah awal, membatasi banyaknya variabel yang diteliti, variabel apa saja.
( dalam contoh di atas terdapat dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y)
• Membatasi atau menjelaskan variabel terikat, misalnya untuk siswa mana, kelas berapa, semester kapan, tahun kapan, materi apa dsb. (dalam penelitian kuantitatif semacam definisi operasional)
• Membatasi atau menjelaskan variabel bebas, alat peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu dilakukan.
• Membatasi atau menjelaskan variabel terikat, misalnya untuk siswa mana, kelas berapa, semester kapan, tahun kapan, materi apa dsb. (dalam penelitian kuantitatif semacam definisi operasional)
• Membatasi atau menjelaskan variabel bebas, alat peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu dilakukan.
ATAU
Alinia 1
Menulis masalah/variabel apa saja yang diteliti
Alinia 2
Menulis penjelasan/definisi operasional dari Y1
Alinia 3
Menulis penjelasan/definisi operasional dari Y2
Alinia 4
Menulis penjelasan/definisi operasional dari X
D. Rumusan Masalah
• Dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah
• Umumnya berbentuk kalimat tanya
• Kalimat tanya pada rumusan masalah lebih terinci karena telah melalui identifikasi dan pembatasan masalah
• Sebagai dasar untuk penentuan teori yang akan digunakan.
• Sebagai arah dalam menentukan judul penelitian
• Sebagai arah dalam menentukan metode penelitian
• Sebagai arah dalam menentukan jenis penelitian
CONTOH RUMUSAN MASALAH
Misalnya :
Y : Proses dan Hasil belajar matematika operasi hitung bilangan pecahan ….
X : Pemanfaatan alat peraga benda belah ….
Ø Apakah terdapat hubungan antara X dan Y?
• Bukan rumusan masalah pada PTK
• Termasuk penelitian kuantitatif korelasional
• Judul yang sesuai:
- Hubungan antara X dan Y
- Studi korelasional antara X dan Y
Ø Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y?
• Bukan rumusan masalah pada PTK
• Termasuk penelitian kuantitatif eksperimen
• Judul yang sesuai:
- Pengaruh X terhadap Y
- Studi komparatif tentang X terhadap Y
Contoh Penulisan Rumusan Masalah pada PTK
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan rumusan masalah sbb:
• Apakah melalui pemanfaatan alat peraga(X) dapat meningkatkan proses belajar(Y1) matematika bagi …. ?
• Apakah melalui pemanfaatan alat peraga (X) dapat meningkatkan hasil belajar(Y2) matematika bagi …. ?
• Dapat juga:
• Bisakah Y ditingkatkan melalui X bagi... ?
ATAU
Umumnya berbentuk kalimat tanya, kalimat tanyanya
terinci, harus dijawab (jawabannya di bab II s.d bab 5), dan
Kalimat tanyanya mengacu ke X dan Y.
Contoh:
1. Apakah melalui pemanfaatan X dapat meningkatkan Y1 bagi siswa kelas ..........?
2. Apakah melalui pemanfaatan X dapat meningkatkan Y2 bagi siswa kelas ...........?
3. Apakah melalui pemanfaatan X dapat meningkatkan Y1 dan Y2 bagi siswa kelas ...........?
ATAU
Dapatkah pemanfaatan X dapat meningkatkan Y1 bagi siswa kelas ..........?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum .
a. Untuk meningkatkan Y1 ( secara umum )
b. Untuk meningkatkan Y2 ( secara umum )
c. Untuk meningkatkan Y1 dan Y2 ( secara umum)
Misalnya
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa …. (belum menyebutkan kelas berapa dan waktunya kapan)
- Tujuan Khusus :
Untuk meningkatkan Y1 melalui X ( secara khusus).
Untuk meningkatkan Y2 melalui X ( secara khusus).
Misalnya
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pemanfaatan alat peraga bagi siswa kelas … SD/SMP… pada semester …. tahun …..
CONTOH
a. Melalui pemanfaattan x untuk meningkatkan y1 ..............................................
b. Melalui pemanfaattan x untuk meningkatkan y2 ..............................................
c. Melalui pemanfaattan x untuk meningkatkan y1 dan y2
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
a. Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang Y melalui X bagi siswa …
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya .
2. Manfaat Praktis, dirinci :
a. Manfaat bagi siswa
1. Dapat meningkatnya Y1
2. Dapat meningkatnya Y2
3. Dapat meningkatnya Y1 dan Y2
b. Manfat bagi peneliti
1. Dapat meningkatnya Y1 bagi siswa
2. Dapat meningkatnya Y2 bagi siswa
3. Dapat meningkatnya Y1 dan Y2 bagi siswa
c. Manfaat bagi guru
d. Manfaat bagi sekolah
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
B. Penelitian yang relevan (bila ada)
C. Kerangka berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Benar menurut metode ilmiah
1. Benar menurut teoretik
• Bab I, II
• Berdasarkan teori (buku, referensi, rujukan, pustaka, penelitian yg relevan)
• Kajian teori dan analisis dengan kerangka berfikir disimpulkan, simpulannya berupa hipotesis tindakan.
2. Benar menurut empirik
• Bab III, IV
• Berdasarkan pengalaman/indera (data yang dikumpulkan)
• Hasil pengamatan/datadan dianalisis berdasarkan deskriftif komparatif maupun deskriftif kualitatif yang dilanjutkan dengan refleksi disimpulkan, simpulannya berupa hasil tindakan.
A. Kajian Teori
• Kebenaran menurut metode ilmiah dapat berupa kebenaran berdasarkan teori dan kebenaran berdasarkan empirik.
• Kajian teori sebagai dasar untuk mencari kebenaran berdasarkan teori/ buku referensi atau buku rujukan.
• Teori-teori yang diambil harus relevan
• Relevan dengan:
(1) permasalahan dilihat dari isinya, dan
(2) variabel yang diteliti dilihat dari judul/sub judul yang ditulis pada kajian teori.
• Diambil dari teori-teori yang terbaru
• Diambil dari berbagai aliran
CONTOH SUB JUDUL PADA KAJIAN TEORI
Judul Penelitian :
“UPAYA PENINGKATAN proses dan HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA BENDA BELAH BAGI SISWA KELAS …. SD .… PADA SEMESTER …. TAHUN ….”
Variabel yang diteliti:
• Y1: proses pembelajaran
• Y2: HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN
• X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA BENDA BELAH
Relevan dengan variabel:
• Judul atau sub judul yang ditulis pada kajian teori harus sesuai dengan variabel yang diteliti
• Untuk memudahkan pada contoh di atas, karena terdapat dua variabel maka dapat ditulis dua judul pada kajian teori
A. Kajian Teori
1. Proses pembelajaran Matematika
a. hakikat matematika
………………………….
b. Aktivitas belajar
…………………………. dst
c. Kreativitas belajar
………………………… dst
2. Hasil belajar matematika operasi hitung bilangan pecahan
a. Hakikat Belajar
……………………….. dst
b. Hasil Belajar
……………………….. dst
c. Hasil Belajar Matematika pada operasi hitung bilangan pecahan
……………………….. dst
Isi pada kajian teori ( variabel Y)
• Mengambil teori-teori yang relevan dengan hakekat belajar, hakekat matematika, hasil belajar matematika, hasil belajar matematika pada operasi hitung bilangan pecahan.
• Diambil teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian dihubungkan dengan pemanfaatan alat peraga
3. Pemanfaatan alat peraga Benda belah dlm pembelajaran matematika (variabel X)
a. Hakekat pembelajaran
………………………… dst
b. Pengertian Alat Peraga
………………………… dst
c. Pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika
……………………….. dst
B. Penelitian yang relevan (bila ada)
• Relevan dengan penelitian yang telah ada/ dilakukan sebelumnya, relevan dengan permasalahan dan variabel yang diteliti
• Untuk menghindari duplikasi
• Penelitian yang relevan baik yang dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain
C. Kerangka berpikir
• Berisi analisis, kajian dan simpulan secara deduksi hubungan antar variabel berdasar kepada teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dibahas
• Merupakan pendapat dan pandangan penulis terhadap teori yang dikemukakan
• Merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahan
• Menggunakan alur pikiran yang logis
• Stuktur logikanya didasarkan :
- Mempergunakan premis-premis yang benar
- Mempergunakan cara penarikan kesimpulan yang sah
KERANGKA BERPIKIR
• Didasarkan pada landasan teori
• Disesuaikan dengan permasalahan yang diambil
• Sebagai dasar untuk menentukan pengajuan hipotesis
• Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kata : …… berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diduga …. (misalnya diduga melalui X dapat meningkatkan Y)
Didasarkan kepada argumentasi berpikir deduktif, guna menjamin:
• Kebenaran pernyataan ilmiah yang telah teruji lewat proses keilmuwan, sehingga jawaban yang diperoleh benar pula.
• Keabsyahan yang diakui sebagai pengetahuan ilmiah yang ditarik secara deduktif akan bersifat konsisten
Kerangka Berpikir
• Bukan sebagai kumpulan teori, melainkan teori yang dipilih secara selektif untuk membangun kerangka argumentasi.
• Berupa kesimpulan, misalnya “Berdasarkan analisis ini diduga bahwa .............”
Mencerminkan pernyataan klimak dari seluruh upaya dalam membangun kerangka teoritis yang mendukung hipotesis
Mencerminkan pernyataan klimak dari seluruh upaya dalam membangun kerangka teoritis yang mendukung hipotesis
Contoh skema kerangka berpikir:
Judul penelitian: “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA BENDA BELAH BAGI SISWA KELAS …. SD .… PADA SEMESTER …. TAHUN ….”
Bentuk umum skema kerangka berpikir:
• Y: HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN
• X: PEMANFAATAN ALAT PERAGA BENDA BELAH
Judul: Upaya Mengatasi Agresifitas negatif melalui pemberian layanan bimbingan individu ….
• Variabel Y : Agresivitas negatif
• Variabel X : Layanan bimbingan individu
Judul: Upaya Peningkatan keberanian berenang melalui pemanfaatan alat peraga renang buatan dari botol aqua bekas
• Variabel Y : Keberanian berenang
• Variabel X :Pemanfaatan alat peraga renang buatan dari botol aqua bekas
Judul: Upaya Peningkatan kedisiplinan kehadiran masuk sekolah melalui pemberian hukuman berjenjang bagi ….
• Variabel Y : kedisiplinan kehadiran masuk sekolah
• Variabel X : pemberian hukuman berjenjang
Deskripsi kerangka berpikir:
• Kondisi awal: Guru belum menerapkan hukuman berjenjang kepada siswa yang datangnya terlambat, maka masih banyak siswa yang kedisiplinan kehadiran masuk sekolahnya rendah.
• Supaya tidak banyak siswa yang terlambat, maka perlu adanya action atau tindakan yang dilakukan oleh guru/peneliti yaitu dengan menerapkan pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang terlambat,
• Siklus 1: Siswa yang datang terlambat diberi hukuman untuk membersihkan meja guru.
• Siklus 2: Siswa yang masih terlambat lagi diberikan hukuman tidak hanya membersihkan meja tetapi ditambah untuk membersihkan lantai di ruang guru.
• Dari siklus 1 ke siklus 2, diharapkan siswa yang terlambat hadir masuk sekolah makin sedikit.
• Kondisi akhir: diduga melalui pemberian hukuman berjenjang kepada siswa yang terlambat dapat meningkatkan kedisiplinan kehadiran masuk sekolah.
D. Hipotesis Tindakan
• Berisi hipotesis tindakan , bukan hipotesis statistik maupun hipotesis penelitian.
• Merupakan jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir
• Menjawab rumusan masalah yang diajukan
• Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian
Contoh Hipotesis :
1. RM : Apakah terdapat hubungan antara X dan Y?
Judul : Hubungan antara X dan Y
Hipotesis : pilih salah satu dari :
a. Terdapat hubungan antara X dan Y
b. Terdapat hubungan positif antara X dengan Y
c. Terdapat hubungan negatif antara X dengan Y
(Bukan PTK)
2. RM : Apakah terdapat pengaruh X terhadap Y?
Judul : Pengaruh X terhadap Y
Hipotesis : pilih salah satu dari :
a. Terdapat pengaruh X terhadap Y
b. Y dengan menggunakan X1 > daripada yang menggunakan X2
c. Y dengan menggunakan X1 < daripada yang menggunakan X2
(Bukan PTK)
- RM : Apakah melalui X dapat meningkatkan Y?
Judul : Upaya peningkatan Y melalui X
Hipotesis : Melalui X dapat meningkatkan Y
(PTK)
Untuk menulis hipotesis dengan mudah:
(1) menyalin klimak kerangka berpikir dengan menghilangkan kata “diduga”,
atau
(2) menyalin rumusan masalah, dengan menghilangkan kata “ apakah “ dan “ ? “
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti uraian di atas, diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1.Melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan proses belajar matematika bagi siswa ….
2.Melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa ….
PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN
( BAB III )
( BAB III )
Pendekatan
Cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian; laksana pakai kacamata merah --- semua tampak kemerah-merahan.
Contoh: Pendekatan sistem, pendekatan ekonomis
Strategi
Ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan strategi belajar-mengajar, guru perlu memiliki khasanah metode yang kaya.
Ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan strategi belajar-mengajar, guru perlu memiliki khasanah metode yang kaya.
Metode
Berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Contoh:
Metode ceramah --- untuk menyampaikan informasi
Metode diskusi --- untuk melatih siswa berargumentasi
Metode ceramah --- untuk menyampaikan informasi
Metode diskusi --- untuk melatih siswa berargumentasi
Teknik
Ragam khas penerapan suatu metode sesuai dengan latar penerapan tertentu seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, dan kesiapan siswa.
Contoh: Metode ceramah ala “tape-recorder”
atau ditambah tanya jawab.
atau ditambah tanya jawab.
Prosedur
Urut-urutan mengerjakan sesuatu
Urut-urutan mengerjakan sesuatu
Prosedur mengajar --- urut-urutan mengajar
Prosedur masak nasi
Prosedur membuat KTP
Prosedur masak nasi
Prosedur membuat KTP
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
E. Validasi Data
F. Analisis Data
G. Indikator Kinerja ( bila ada )
H. Prosedur Tindakan
A. Seting Penelitian
1. Waktu Penelitian
a. Kapan penelitian itu dilakukan, dapat diuraikan dari persiapan penyusunan proposal, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan laporan hasil penelitian. (selain dalam bentuk uraian , pembagian waktu dapat juga disajikan dalam bentuk tabel)
Tabel 1
Alokasi Waktu Penelitian
Alokasi Waktu Penelitian
No | Uraian kegiatan | Mei | Juni | Juli | Agt | Sept | Okt |
01 | Menyusun Proposal PTK | vv | |||||
02 | Menyusun Instrumen Penelitian | vv | |||||
03 | Pengumpulan Data dengan melakukan tindakan:
| vvv v | vv | ||||
04 | Analisis Data | vv | vv | ||||
05 | Pembahasan/Diskusi | vv | |||||
06 | Meyusun laporan Hasil Penelitian | vvvv | v | ||||
b. Beri alasan mengapa pengumpulan data/ pelaksanaan tindakan dilakukan pada waktu itu (pengumpulan data dengan cara melakukan tindakan tidak dapat dilakukan pada waktu libur sekolah)
- Tempat Penelitian
a. Dimana penelitian itu dilakukan, sekolah mana, program apa, kelas berapa dsb.
b. Beri alasan mengapa penelitian dilakukan pada tempat itu
B. Subjek Penelitian
· Pada PTK umumnya tidak menggunakan populasi, sample, dan teknik sampling seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi menggunakan subyek penelitian.
· Pada PTK, Populasi = sample, merupakan subjek penelitian
· Guru sebagai peneliti, subjeknya siswa
· Kepala sekolah sebagai peneliti subyeknya guru ( karena Kepsek juga guru, maka dapat juga subyeknya siswa)
· Pengawas Sekolah sebagai peneliti, subyeknya guru atau Kepsek.
C. Sumber Data
· Sumber data dapat berasal dari subyek penelitian dan dari bukan subyek.
· Sumber data dari subjek penelitian merupakan sumber data primer
( misalnya nilai ulangan harian )
· Sumber data dari selain subyek penelitian merupakan sumber data sekunder (misalnya data hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat)
D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data, dapat berbentuk teknik tes maupun non tes.
a. Tes: (tertulis, lisan, perbuatan).
b. Non tes: ( wawancara, pengamatan,
chek list, dst ….)
(Teknik mana yang digunakan, dapat lebih dari satu teknik)
2. Alat pengumpulan data tergantung pada teknik yang digunakan:
a. Teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir soal tes
b. Teknik non tes, alatnya dapat berbentuk pedoman dan lembar observasi pedoman dan lembar wawancara, dll)
E. Validasi Data
· Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid.
· Validitas yang digunakan perlu sesuai dengan data yang dikumpulkan.
· Untuk data kuantitatif ( berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya.
· Diperlukan kisi-kisi agar terpenuhinya validitas teoretik, khususnya content validity.
· Sebenarnya validitas dapat berbentuk validitas teoretik (face validity, content validity, contruct validity) dan validitas empirik (criterium validity, predictive validity)
· Data kualitatif (misalnya observasi, wawancara), dapat divalidasi melalui triangulasi:
a. Triangulasi sumber, data berasal dari beberapa sumber. (melalui kolaborasi dengan teman sejawat)
b. Triangulasi metode, data berasal dari beberapa metode. (dengan menggunakan beberapa teknik/alat pengumpulan data)
F. Analisis Data
· Analisis yang digunakan sesuai dengan metode dan jenis data yang dikumpulkan.
· Pada PTK data yang dikumpulkan dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.
· Pada PTK tidak menggunakan uji statistik, tetapi dengan deskriptif.
· Data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar kondisi awal, hasil belajar setelah siklus 1 dan hasil belajar setelah siklus 2.Kemudian di refleksi.
· Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus, dengan membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dan siklus 1, membandingkan proses pembelajaran siklus 1 dan siklus 2, serta membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dan kondisi akhir.
G. Indikator Kinerja (Bila Ada)
· Merupakan kondisi akhir atau target yang diharapkan/ dicapai.
· Didasarkan pada pengalaman yang lalu dan hasil yang diperoleh pada saat melakukan tindakan.
· Perlu pertimbangan untuk menetapkan indikator kinerja (jangan terlalu tinggi maupun terlalu rendah)
· Misalnya biasanya nilai rata-rata ulangan harian 52; indikator kinerjanya menjadi 54 atau 55 (jangan menjadi 88 atau 90)
H. Prosedur Tindakan
· Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti.
· Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas.
· Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus, minimal dua siklus.
· Langkah selanjutnya menentukan tahapan – tahapan dalam siklus, terdiri dari 4 tahapan yaitu:
- Planning
- Acting
- Observing
- Reflecting
· Dijelaskan secara singkat tiap tahapan pada setiap siklus.
1. Siklus 1
a. Perencanaan tindakan. ( apersepsi, kegiatan inti, penutup)
b. Pelaksanaan Tindakan (Tindakannya apa yang dilakukan pada siklus 1)
c. Pengamatan. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan, apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb (pengamatan proses pembelajaran dan pengamatan hasil belajar)
d. Refleksi. Bagaimana cara merefleksi, apa yang direfleksi ( baik merefleksi proses pembelajaran dan hasil belajar)
2. Siklus 2
a. Perencanaan: apersepsi, kegiatan inti, penutup
b. Tindakan apa yang dilakukan
c. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan , apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb
d. Bagaimana cara merefleksi
3. Siklus 3
Seperti pada siklus 1 maupun siklus 2
Dst untuk siklus selanjutnya
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
(BAB IV)
(BAB IV)
A. Deskripsi Kondisi Awal
1. Deskripsi hasil belajar
2. Deskripsi proses pembelajaran
B. Deskripsi Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil belajar
b. Proses pembelajaran
4.Refleksi
C. Deskripsi Hasil Siklus II ( seperti siklus I)
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil belajar
b. Proses pembelajaran
4. Refleksi
D. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus 1
E. Pembahasan / diskusi
F. Hasil Tindakan
A. Deskripsi Kondisi awal
1. Hasil Belajar
Dideskripsikan semua hasil pengamatan dari kondisi awal
Deskripsi dapat disajikan pula dalam bentuk tabel/ daftar, maupun dalam bentuk grafik/ diagram
Tabel 3
Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
No | Uraian | Uh 1 | Uh 2 | Uh 3 |
01 | Nilai terendah | 37 | 40 | 43 |
02 | Nilai tertinggi | 78 | 80 | 84 |
03 | Nilai Rerata | 46 | 49 | 47 |
04 | Rentang Nilai | 41 | 40 | 41 |
Contoh ( nantinya bukan ini )
2. Proses Pembelajaran
Mengacu alenea kedua latar belakang masalah
Ditambah gambar/foto keadaan kondisi awal
B. Deskripsi Hasil Siklus I
* Dideskripsikan mengenai perencanaan siklus pertama, meliputi apersepsi, kegiatan inti, dan penutup.
• Dideskripsikan pelaksanaan tindakan pada siklus I, apa tindakan yang dilakukan, siapa yang melakukan tindakan, dengan menggunakan apa tindakan agar berlangsung dsb. Bila memungkinkan dapat dimuat foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
• Deskripsi hasil pengamatan
• Deskripsi Hasil refleksi
1. Perencanaan Tindakan
Ø Apa pendahuluan/ pembukaan/ apersepsinya.
Ø Dideskripsikan kegiatan inti dalam perencanaan tindakan.
Ø Dideskripsikan kegiatan apa yang dilakukan pada penutup
2. Pelaksanaan Tindakan (1)
Ø Dideskripsikan pelaksanaan tindakan pada siklus I, apa tindakan yang dilakukan, siapa yang melakukan tindakan, dengan menggunakan apa tindakan agar berlangsung dsb. Bila memungkinkan dapat dimuat foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pelaksanaan Tindakan (2)
• Pelaksanaan apersepsi/ pembuka
• Pelaksanaan Inti dalam pengumpulan data, dapat dilampirkan foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
• Pelaksanaan penutup, misalnya diakhiri dengan ulangan harian/ tes.
• Pelaksanaan pada umumnya tidak menyimpang jauh dengan perencanaan.
Contoh salah ( karena foto ini bukan kegiatan pembelajaran pada siklus 1)
Gambar 4
Foto Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 1
3. Hasil Pengamatan (1)
Ø Dideskripsikan Hasil pengamatan/ observasi pada siklus I, hasil pengamatan dapat berupa hasil pengamatan proses pembelajaran maupun nilai ulangan harian/hasil belajar.
• Hasil pengamatan dapat disajikan dalam bentuk narasi, tabel, maupun gambar dan foto hasil pengamatan
• Dideskripsikan hasil Refleksi siklus I
Hasil Pengamatan (2)
• Dideskripsikan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I
• Hasil pengamatan dapat berupa pengamatan pada hasil pembelajaran maupun pengamatan pada proses pembelajaran
• Hasil pengamatan pada hasil pembelajaran pada umumnya berbentuk nilai (nilai ulangan harian)
• Hasil pengamatan pada proses pembelajaran dapat berupa nilai/angka maupun bukan.
• Hasil pengamatan ditulis apa adanya, belum ada refleksi maupun kesimpulan
• Dapat disajikan dalam bentuk daftar atau tabel, maupun dalam bentuk grafik/ diagram
Hasil pengamatan secara lengkap disajikan dalam lampiran.
Tabel 3
Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus 1
Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus 1
No | Uraian | Uh 1 | ||
01 | Nilai terendah | 47 | ||
02 | Nilai tertinggi | 81 | ||
03 | Nilai Rerata | 60 | ||
04 | Rentang Nilai | 34 |
Contoh ( nantinya bukan ini )
Gambar 5
Diagram Balok Nilai Ulangan harian Akhir Siklus 1
Dilanjutkan mencari nilai rerata
Rumus:
X =
4. Refleksi
Refleksi didasarkan pada hasil observasi
Sudah diperoleh kesimpulan sementara
Dapat juga membandingkan antara kondisi awal dengan hasil yang diperoleh pada siklus I
No | Uraian | Kondisi Awal | Siklus 1 | Repleksi |
01 | Tindakan | Dalam Pembelajaran Matematika belum memanfaatkan alat peraga | Dalam Pembelajaran Matematika sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok besar, tiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 siswa | |
Proses pembelajaran | Masih banyak siswa yang pasif, masih ada siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar masih rendah | Siswa yang pasif dalam pembelajaran makin berkurang, masih ada siswa yang mengantuk tetapi berkurang, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias | Diskriptif Komparatif: Nilai terendah meningkat sebesar 18 persen dari 40 menjadi 47. Nilai tertinggi turun sebesar 4 persen dari 81 menjadi 78. Nilai rata-rata meningkat sebesar 29 persen dari 47 menjadi 60 Refleksi: …….(simpulan, ulasan, action plan,...) | |
Proses pembelajaran | Masih banyak siswa yang pasif, masih ada siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar masih rendah | Siswa yang pasif dalam pembelajaran makin berkurang, masih ada siswa yang mengantuk tetapi berkurang, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias. | Terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk, kreativitas siswa dalam mengerjakan soal meningkat |
Contoh
C. Deskripsi Hasil Siklus 2
• Berisi perencanaan tindakan pada siklus 2, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan, dan hasil refleksi.
• Langkahnya seperti pada siklus I
• Dapat membandingkan hasil siklus kedua dengan hasil siklus pertama
1. Perencanaan Tindakan
Ø Apa pendahuluan/ pembukaan/ apersepsinya.
Ø Dideskripsikan kegiatan inti dalam perencanaan tindakan.
Ø Dideskripsikan kegiatan apa yang dilakukan pada penutup
2. Pelaksanaan Tindakan
Ø Dideskripsikan pelaksanaan tindakan pada siklus 2, apa tindakan yang dilakukan, siapa yang melakukan tindakan, dengan menggunakan apa tindakan agar berlangsung dsb. Bila memungkinkan dapat dimuat foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Ø Pelaksanaan apersepsi/ pembuka
Ø Pelaksanaan Inti dalam pengumpulan data, dapat dilampirkan foto kegiatan saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Ø Pelaksanaan penutup, misalnya diakhiri dengan ulangan harian/ tes.
Ø Pelaksanaan pada umumnya tidak menyimpang jauh dengan perencanaan.
Gambar 5
Foto kegiatan tanya jawab
3. Hasil Pengamatan
Ø Dideskripsikan Hasil pengamatan/ observasi pada siklus 2, hasil pengamatan dapat berupa hasil pengamatan proses pembelajaran maupun nilai ulangan harian.
Ø Hasil pengamatan dapat disajikan dalam bentuk narasi, tabel, maupun gambar
Ø Dideskripsikan hasil Refleksi siklus 2
Ø Dideskripsikan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus 2
Ø Hasil pengamatan dapat berupa pengamatan pada hasil pembelajaran maupun pengamatan pada proses pembelajaran
Ø Hasil pengamatan pada hasil pembelajaran pada umumnya berbentuk nilai (nilai ulangan harian)
Ø Hasil pengamatan pada proses pembelajaran dapat berupa nilai/angka maupun bukan.
Ø Hasil pengamatan ditulis apa adanya, belum ada refleksi maupun kesimpulan
Ø Dapat disajikan dalam bentuk daftar atau tabel, maupun dalam bentuk grafik/ diagram
Ø Hasil pengamatan secara lengkap disajikan dalam lampiran.
Tabel 5
Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus 2
Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus 2
No | Uraian | Uh 2 | ||
01 | Nilai terendah | 44 | ||
02 | Nilai tertinggi | 80 | ||
03 | Nilai Rerata | 52 | ||
04 | Rentang Nilai | 36 |
Contoh ( nantinya bukan ini )
Gambar 6
Diagram Batang Nilai Ulangan harian Akhir Siklus 2
Dilanjutkan mencari nilai rerata
Rumus:
X =
4. Refleksi
Ø Refleksi didasarkan pada hasil observasi
Ø Sudah diperoleh kesimpulan sementara
Ø Dapat juga membandingkan nilai ulangan harian siklus 1 dengan hasil yang diperoleh pada siklus 2
No | Uraian | Siklus 1 | Siklus 2 | Repleksi |
01 | Tindakan | Dalam Pembelajaran Matematika sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok besar, tiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 siswa | Dalam Pembelajaran Matematika sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 3 atau 4 siswa | |
02 | Proses pembelajaran | Siswa yang pasif dalam pembelajaran makin berkurang, masih ada 3 siswa yang mengantuk tetapi berkurang, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias. | Siswa aktif dalam pembelajaran, masih ada 1 siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias dan kratif. | Terdapat peningkatan keaktivan siswa dalam pembelajaran, dapat mengurangi siswa yang mengantuk, |
02 | Hasil Belajar | Ulangan Harian pada Siklus 1:: Nilai terendah 47 Nilai Tertinggi 78 Nilai rerata 60 | Ulangan Harian pada Siklus 2: Nilai terendah 44. Nilai Tertinggi 80 Nilai rerata 52 | Nilai terendah turun sebesar 6 persen dari 47 menjadi 44. Nilai ttertinggi meningkat sebesar 3 persen dari 78 menjadi 80. Nilai rata-rata turun sebesar 7 persen dari 60 menjadi 52 karena materi pada siklus 2 lebih sulit dari pada siklus 1 |
D. Deskripsi Hasil Siklus 3
Ø Seperti deskripsi hasil siklus I maupun siklus 2
Ø Bila banyaknya siklus hanya 2 siklus, deskripsi hasil siklus 3 ini tidak perlu.
Ø Bila banyaknya siklus lebih dari 3 siklus, maka dilanjutkan seperti siklus I dan 2
E. Pembahasan/ diskusi
Ø Dapat dibahas mengenai pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus I dan siklus –siklus selanjutnya.
Ø Dibahas hasil observasi/ pengamatan kondisi awal, siklus I dan siklus -siklus selanjutnya.
Ø Dibahas hasil refleksi kondisi awal, siklus I dan siklus-siklus selanjutnta.
1. Tindakan
No | Uraian | Siklus 1 | Siklus 2 | Repleksi |
01 | Dalam pembelajaran guru belum memanfaatkan alat peraga | Dalam Pembelajaran Matematika guru sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok besar, tiap kelompok terdiri dari 7 atau 8 siswa | Dalam Pembelajaran Matematika guru sudah memanfaatkan alat peraga secara kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 3 atau 4 siswa |
2. Proses Pembelajaran
No | Uraian | Siklus 1 | Siklus 2 | Repleksi |
02 | Siswa masih banyak yang mengantuk, tidak aktif dalam pembelajaran | Siswa yang pasif dalam pembelajaran makin berkurang, masih ada 3 siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias. | Siswa aktif dalam pembelajaran, masih ada 1 siswa yang mengantuk, kreaktivitas siswa dalam belajar nampak antosias dan kreatif. | Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan keaktifitasan siswa dalam proses pembelajaran matematika,…. |
No | Uraian | Siklus 1 | Siklus 2 | Repleksi |
02 | Ulangan Harian pada kondisi awal: Nilai terendah 40. Nilai Tertinggi 81 Nilai rerata 47 | Ulangan Harian pada Siklus 1:: Nilai terendah 47. Nilai Tertinggi 78 Nilai rerata 60 | Ulangan Harian pada Siklus 1:: Nilai terendah 44. Nilai Tertinggi 80 Nilai rerata 52 | Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar dari rata-rata 47 menjadi 52, meningkat sebesar 11persen |
3. Hasil Belajar
F. Hasil Tindakan
Ø Hasil tindakan pada bab IV ini pada dasarnya merupakan hasil penelitian yang diperoleh melalui kebenaran empirik. ( Kebenaran secara teoretik berupa hipotesis pada bab II ).
Ø Secara teotetik kebenaran diperoleh dari pengembangan kajian teori, kerangka berpikir dan finalnya pengajuan hipotesis.
Ø Secara empirik kebenaran diperoleh dari hasil analisis data yang diperoleh dari bab III dan bab IV, sehingga hasil penelitian pada bab IV ini merupakan kebenaran secara empirik.
Hasil tindakan
Ø Simpulan diambil dari hasil refleksi pada pembahasan/diskusi:
4. Hasil Belajar:Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar dari rata-rata 47 menjadi 52, meningkat sebesar 11persen
5. Proses Pembelajaran:Dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan keaktifitasan siswa dalam proses pembelajaran matematika,….
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
B. Implikasi/ Rekomendasi
C. Saran
A. Simpulan
v Merupakan sintesis dari berbagai penemuan Penelitian
v Bersifat terpadu dan menyeluruh, mengemukakan seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari data yang bersifat terpisah (berbeda dengan hasil penelitian yang bersifat automistik dan sintetik tiap variabel)
v Dapat dilanjutkan Pembahasan kesimpulan Penelitian dari berbagai teori keilmuan dan hasil Penelitian lain yang relevan.
v Simpulan pada bab V ini sudah menyimpulkan simpulan kebenaran secara teoretik pada bab II dan simpulan kebenaran secara empirik pada bab IV.
v Simpulan pada bab V ini sudah menyimpulkan hasil penelitian secara utuh baik secara teoretik ( berdasarkan teori yang telah dijawab melalui hipotesis pada bab II) maupun secara empirik (berdasarkan hasil tindakan pada bab IV)
B. Implikasi
v Berupa dampak teoritis terhadap perkembangan ilmu dan penelitian
v Dapat berupa dampak penerapan praktis dalam pemecahan masalah dan penyusunan kebijaksanaan
v Implikasi dalam penerapan kebijakan cenderung berbentuk rekomendasi.
v Rekomendasi bersifat kebijakan/ teknis yang perlu dilakukan
v Implikasi Lebih condong pada saran penererapan atau sebaliknya untuk peneliti maupun kelompoknya.
v Sedangkan rekomendasi lebih condong pada saran penerapan atau sebaliknya untuk pengambil kebijakan atau kelompok yang lebih tinggi
C. Saran
v Di dasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh
v Di jabarkan secara terinci (misalnya untuk depdiknas, lembaga, Kepala Sekolah, guru, siswa)
v Bersifat operasional, mudah dimengerti
v Saran diberikan kepada orang lain atau di luar kelompoknya
v Didasarkan pada manfaat, maka dirinci saran kepada siapa saja disesuaikan pada manfaat penelitian pada bab I